We're Engaged!
kim wooseok, biasa juga dipanggil wooseok atau kalau sudah terlalu dekat dipanggil meng atau ucing. sebenarnya semua sudah terlalu sempurna untuk dirinya kecuali masalah pasangan. beberapa kali ia harus menelan kenyataan pahit—tidak jadi menikah atau diputuskan ditengah jalan. padahal parasnya manis juga indah, punya banyak penggemar juga sudah berkemampuan lebih, terhitung sudah 13 tahun berkecimpung di dunia berita.
tapi, banyak yang harus wooseok koreksi tentang kehidupan percintaannya. wooseok terlalu realistis, wooseok terlalu matre, wooseok terlalu cuek, wooseok terlalu aneh buat beberapa lelaki diluar sana. itu beberapa masalah yang katanya ada di diri wooseok. padahal kalau ia sudah bertemu dengan sosok yang tepat untuk hatinya ia tidak akan begitu. seperti si mas yang dengan tiba tiba melamarnya kemarin. padahal hubungan mereka baru terhitung 2 bulan esok hari. semuanya terasa aneh juga menyenangkan.
maka dari itu, mungkin hari ini wooseok akan memberikan mas sedikit hadiah seperti kecupan mungkin? tidak wooseok tidak akan terlewat batas walau umurnya dan mas sudah matang.
“gimana cincinnya?” tanya si mas yang sedang berhadapan dengan wooseok di dalam mobil yang tepat terparkir di halaman rumah keluarga kim. beberapa ornamen natal juga sudah terpasang cantik di rumahnya.
wooseok mengangguk sambil berlinang air mata—terlalu terharu—akhir percintaannya akan indah seperti ini. dengan membenamkan dirinya di dekapan lelaki yang lebih tua juga lebih tinggi darinya, membuat wooseok merasa disayang dan dicintai sepenuh hati.
dengan tiba tiba tubuhnya terangkat, bunyi jok mobil yang di dorong kearah belakang terdengar. wooseok semakin menyamankan dirinya. beberapa kali ia akan dikecup di dahinya oleh si mas.
ia mendongak, memberi senyuman lebar juga tiba tiba memberi satu kecupan di bibir si mas tangannya mengambil telapak tangan kanan calon suaminya, ia mengangkat sambil melihat cincin yang sepasang dengan dirinya terpampang apik di jari panjangnya.
“gemes banget, jangan gitu nanti mas makin sayang,” selanjutnya pipi wooseok memerah yang langsung dengan sigap diberi beberapa kecupan. mata indahnya dipaksa terpejam karena tidak kuat melihat pemandangan di depannya, ada lelaki yang begitu tampan.
“hey, kenapa ditutup matanya manis?” tanya yang lebih tua, dijawab dengan suara yang kecil, “aku malu.”
lalu selanjutnya yang lebih tua mengecup beberapa kali kelopak mata si manis. bulu mata lantiknya beberapa kali mengerjap setelah dikecup seperti itu.
lalu kegiatan selanjutnya akan semakin parah kalau tidak—
“hoi, berbuat mesum kok di mobil? diketawain jok baru tau rasa!” jendela mobilnya diketuk ricuh oleh oknum yohan, sang adik.
suasana di rumah wooseok semakin ramai kala paman dan bibinya datang dari london, mereka membawa anak pertama mereka yang masih bayi. membuat yohan, wooseok juga seobin memekik gemas.
lebih ramai lagi ketika wooseok keluar lagi untuk mengambil beberapa box hadiah ditemani oleh mas tentunya.
“everyone! i have a good news juga ini kesukaan mami,” wooseok berteriak di tengah tengah jamuan makan malam natalnya. semua langsung menatap wooseok terheran.
“apaan kak? anjing kakak kecebur got lagi?” tanya seobin yang langsung dibalas delikan sinis dari wooseok.
buru buru wooseok merubah ekspresi wajahnya lagi jadi bahagia, ia mengajak si mas berdiri dan langsung merangkul lengannya.
“me and mas sehun are engaged!”
butuh waktu satu sampai lima detik untuk keluarga kim mencerna ucapan anak sulungnya. semuanya langsung bersorak gembira, akhirnya penantian wooseok terbayar dengan adanya sosok mas sehun.
yang paling bahagia tentu sang mami, buru buru maminya memeluk anaknya dengan penuh sayang.
“pantes ya mas sehun sama kak wooseok udah berani begituan di mobil orang udah dilamar.”
yang langsung mengundang tatapan semua orang di meja tersebut.
sekarang wooseok dan maminya sedang berada di kamar lamanya. semuanya masih terasa sama ada beberapa ornamen yang kata wooseok, “ini tuh aesthetic bukan sampah!”
keduanya duduk sambil memilih beberapa style jas juga memilih beberapa model venue untuk pernikahan wooseok nanti.
maminya tidak sengaja menemukan album foto milik wooseok yang sudah lama hilang—padahal ternyata terjatuh dibawah kolong kasur. maminya sedikit menitihkan air mata ketika membuka halaman pertama album itu. terlihat anak lelaki botak yang masih mengempeng.
“kakak, mami gak nyangka banget kamu udah mau nikah gini. mami masih anggap kamu anak bayi mami melebihi seobin juga yoyo.”
wooseok tersenyum teduh menatap maminya, dalam beberapa jentikan pasti air mata wooseok jatuh.
“mi, wooseok juga gak nyangka banget udah sebesar ini sekarang. apalagi kenyataan wooseok udah mau nikah 3 bulan lagi. wooseok sampai mikir apa ini aku lagi di dunia dongeng? soalnya kayak dret dret dret dret semua kejadian.”
suara gaduh dari lantai bawah tidak membuat kedua ibu dan anak ini ingin beranjak dari kasur nyaman wooseok.
“jatuh cinta sama mas sehun rasanya gimana kak? dulu mami sama papi kamu tuh ketemu dan its like a magic boom! mami sama papi mu langsung klop, kamu kayak gitu?”
wooseok tersenyum lalu mengangguk, “iya kayak gitu mi.”
enggak, kayak gitu mi...