Wah Apakah Aku Jatuh Cinta?
neo masih memegang handphone dan juga di tangan yang satu memegang sapu, jaga-jaga kalau si objek yang ia takuti keluar dari kamarnya.
“aduh gimana ya? gue mesti gimana?” monolognya, kaki neo tidak bisa diam. ia terlampau takut. takut kalau kecoa besar di temboknya masuk ke dalam koper yang masih terbuka atau malah tidak keluar dari kamarnya.
keberisikan neo rupanya mengundang rasa penasaran orang yang tinggal di sebelah kamarnya, pakin.
ia keluar niatnya hanya ingin tau dan selanjutnya mungkin ia akan berpura-pura ke kamar mandi atau dapur.
tetapi melihat kerisauan neo, membuat pakin tergerak hatinya untuk sekedar bertanya.
“ada apa? kok diluar?” pertanyaan singkat namun dibalas dengan tatapan penuh harapan dari lelaki yang masih memegang sapu itu.
ah masa bodo malu-maluin yang penting tuh kecoa gak ada di kamar!
“anu mas, ada kecoa di kamar saya boleh tolong ambilin gak?”
pakin rasanya ingin tertawa, badan sebesar ini takut sama kecoa?
pakin hanya menggeleng-gelengkan kepalanya, lalu melongok kearah kamar yang baru saja terisi itu.
“mana? oh yang di tembok ya? kamu ada semprotan gak?” neo hanya menggelengkan kepalanya.
pakin menengok ke belakang, “sini sapu kamu, aku matiin aja.”
“mas tapi saya bener-bener takut, nanti boleh tolong ambilin sekalian gak?”
pakin tidak kuat lagi, ia akhirnta tertawa dan mengangguk, “iya nanti diambilin, ada tisu kan?”
“ada.”
akhirnya beberapa menit kemudian di tangan pakin sudah ada kecoa yang sudah dibungkus tisu dengan rapih. ia membuang dan tidak lupa mencuci tangan setelahnya.
saat ia balik, neo masih menunggunya dengan tatapan yang sama. kagum.
“kenapa?” tanya pakin memastikan jika masih ada yang diperlukan neo lagi.
“nama masnya siapa?”
“mark pakin, panggil aja pakin. kamu siapa? masih kuliah ya?”
neo mengangguk, “iya mas masih kuliah, oh iya nama saya neo. maaf ya mas udah ganggu, sore-sore gini.”
“yaelah santai, eh kamu belum ada semprotan? mau pake punyaku dulu gak? ini tuh lagi musim hujan banyak kecoa yang muncul kalo disini.”
“boleh mas, sekalian minta no hp boleh? takut ada kecoa lagi di kamarku.”