tugasnya menjaga candy
dentuman musik yang sangat kencang memenuhi pendengaran biu sekarang. tangannya masih memegang erat gelas jus yang ia pesan sebelumnya. teman-temannya masih asik berjoget di lantai dansa. terlihat sammy yang datang menghampirinya, ia tersenyum lebar.
“lo gak ikut cil? asik loh joget rasanya plong,” ucap sammy sambil menuang minuman beralkohol dari botol ke gelasnya.
biu menggeleng, “enggak ah takut. aku disini aja liatin kalian, toh sebentar lagi aku mau pulang.”
“lah lo bener pulang jam 11? ah gak asik banget sih cil.”
percakapan keduanya terhenti saat 3 pria asing menghampiri meja yang sedang mereka tempati.
“hi, boleh kenalan gak cantik?” tanya salah satu dari mereka kearah biu. sammy yang ada disana langsung menarik biu ke belakangnya.
“maaf kalian siapa ya?”
“oh maaf mas kirain tadi pacarnya sendiri, kita cuman mau kenalan sama yang gemes itu.”
bau pheromone
biu bisa merasakan pheromone ketiganya sengaja dikeluarkan untuk menjerat dirinya dan juga sammy. untung sammy seorang beta, setidaknya ada orang yang bisa berpikir waras disini.
“cantik kok diem aja?”
biu bergerak tidak nyaman, badannya terasa panas, bagian bawahnya sudah mengeluarkan slick yang membuat celananya basah di beberapa titik.
gawat heat aku kok udah muncul?
“oh si cantik omega ya? ngapain sih pacaran sama beta kayak dia?” sammy berhasil dijauhkan oleh salah satu dari mereka.
“bangsat lo, lepasin gue!” teriakan sammy membuat beberapa orang melihat kearah mereka berlima.
biu takut, ia tidak pernah didekati oleh alpha kurangajar seperti ini. bahunya terasa direngkuh oleh yang paling dominan dari ketiganya. biu merasa kecil, ia tidak bisa melawan.
“eh kok takut? gue gak bakal gigit kok, eh kamu harum banget ya. wangi permen gini,” alpha itu mendekati hidungnya ke scent glade milik biu. dengan sisa kesadaran yang ada, biu menjauh, mendorong alpha itu agar menjaga jarak dengannya.
“woah suka nih gue omega yang gini, mana lagi heat, makin enak pasti.”
biu menggigit bibirnya, ia takut, ia hanya ingin bie disampingnya sekarang. “huhu jauh jauh dari aku!”
baru saja alpha itu akan mendekat lagi, ada bau pheromone yang biu kenal. itu bie, pacarnya, alphanya.
“don’t you dare touch my omega,” suara lantang dengan geraman rendah membuat suasana semakin mencekam. pheromone bible semakin menggila, seperti ancaman, ketiga alpha tadi menunduk tidak berdaya di lantai.
bible mengalihkan pandangannya kearah biu yang masih ketakutan. ia langsung menggendong tubuh biu yang bergetar, tangisan biu juga rembes di kemeja miliknya.
“hey, it’s okay sayang. aku udah disini, let’s go home. udah malam juga,” ucapnya sambil beberapa kali mengecup dahi biu yang ada di gendongannya. bible juga mengeluarkan pheromonenya untuk menenangkan omeganya itu.
***
bible salah langkah, biu sudah heat.
untungnya tadi ia kesini bersama ko perth, jadi bible bisa menghindari biu jika omega kecil itu mulai menggodanya.
“hey candy sadar sayang,” biu sekarang berada di pangkuan bible dan bibirnya nyaman mengecup leher bible yang menurutnya sangat wangi.
“nghh bie, slick. gak enak huhu,” rintihan biu menyadarkan bible lagi. tidak bisa begini, ia bisa lepas kendali. maka dari itu bible menyuruh perth untuk mengebut agar sampai di rumah biu dengan cepat.
sial, bible merasa dirinya akan rut dalam waktu yang dekat. aroma pheromone biu sangat menggoda dirinya sekarang. leher jenjang itu juga menggoda, ingin segera bible gigit.
dengan sisa kewarasan yang bible miliki, ia menjauhkan tubuh biu. tangannya ia jadikan tameng untuk tidak menggigit biu sekarang juga.
“sttt biu diem ya sebentar lagi kita sampai di rumah kamu.”
rintihan biu semakin terdengar, sisi omeganya sudah meronta-ronta ingin alpha bible segera mating dengannya.
akhirnya setelah 40 menit di perjalanan yang sangat menyiksa—bagi bible. mobil yang dikendarai perth sudah masuk ke gerbang rumah milik biu. ia menyuruh perth untuk berhenti tepat di pintu masuk utama.
bible merasa harus menyelesaikan tugasnya dengan mengantar biu balik ke orangtuanya dengan selamat. tadinya perth sudah ingin membantu tuan mudanya itu, bible terlihat sangat tersiksa sekarang.
ia dengan mati-matian menahan rutnya dan mulai menggendong biu kearah pintu utama. untung dengan sekali pencet bel itu langsung berbunyi dan ayah biu keluar dengan wajah terkejutnya.
“ayah. biu tadi heat, bible untung gak telat.” dengan terbata-bata ia menjelaskan ke ayah biu. biu yang tadi berada di gendongannya sudah aman dibawa oleh kakaknya yang memang sedang berada di rumah.
“bible, ayah gak tau harus terimakasih gimana karena udah jagain biu segininya.”
“udah tugas bible ayah, untung jagain biu. ayah bible kayaknya mau rut kena efek pheromone biu… kalau gitu bible pulang dulu ya.”
setelah berpamitan bible segera berlari ke mobilnya, disana ia sudah merobek kemejanya. bible tersiksa dengan panas di tubuhnya sekarang.
“ko, suppressant ada gak?”
“maaf tuan muda, kata nyonya kemarin kalau tuan muda rut sebaiknya jangan menggunakan suppressantnya dulu.”
bible menghela nafas, rut kali ini harus ia jalani dengan siksaan. setidaknya omeganya sudah aman, ia tidak kelewat batasannya.