Sudah 3 Tahun

Baik Jinhyuk juga Wooseok terdiam di tempatnya sekarang. Hanya ada suara tawa dari pangeran kecil mereka karena sedang menonton kartun menggunakan ponsel papanya.

Berawal dari keinginan Jinhyuk membawa suami serta anaknya berjalan jalan ke mall untuk mencari kebutuhan rumah juga mainan untuk putranya.

Tetapi takdir berkata lain, mereka malah berakhir disini, di tempat makan yang bisa dibilang mewah, bersama dengan kedua orangtua Jinhyuk yang sepertinya sudah tidak sabar ingin menggendong cucu pertamanya.

“Mas apa kabar?” tanya lelaki yang malah sepertinya semakin muda walau umurnya terus bertambah.

Jinhyuk menghela nafas, ia masih sedikit menyimpan kekesalan juga dendam untuk kedua orangtuanya yang terkesan benar benar membuang bahkan tidak ingin tau satupun informasi tentang dirinya.

Baru ingin meluapkan kemarahannya, tangannya sudah lebih dulu dibawa ke genggaman tangan yang lebih kecil darinya. Jinhyuk balas dengan senyumannya yang tipis—menandakan ia sedang tidak baik.

“Cucu ibu sudah besar sekarang. dek Wooseok, ibu mau gendong,” celetuk ibu ditengah ketegangan keduanya.

Wooseok tersenyum, baru juga ingin memberikan pangeran kecil mereka ke pangkuan ibu. Jinhyuk malah menahannya.

“Kalau tidak ada yang penting, mas dan Wooseok pamit. banyak yang harus dikerjakan, permisi,” kata Jinhyuk yang langsung berdiri menggenggam tangan Wooseok dan menggendong anaknya.

Wajah ibu merah padam berbanding terbalik dengan wajah bapak yang agak murung dan menyesal.

“Bapak mengerti kalau mas marah dengan bapak dan ibu, tapi bapak kira ini lah hukuman yang pantas bagi mas yang sudah berbuat hal seenaknya. Kalau bapak tidak lepas tanggung jawab terhadap mas, mas bakal semakin seenaknya dalam kehidupan mas. Mas tidak akan bisa menghargai uang, tidak bisa merasakan bagaimana bekerja keras untuk keluarga mas. Mungkin cara bapak yang salah ya, baru menemui mas lagi setelah 3 tahun.”

Jinhyuk duduk kembali, anaknya yang berada didekapannya lantas langsung menoleh, “Ayah don't be cad, Joel ada dicini.”

Kalimat yang diucapkan dengan cadel oleh si kecil membuat Jinhyuk tertawa kembali. Ibu memekik gemas, juga bapak yang malah semakin tidak sabar ingin membawa cucunya ke acara penting—untuk dipamerkan ke kolega bisnisnya.

Wooseok yang melihat interaksi keempatnya tersenyum teduh, satu masalah mereka selesai. Tinggal satu lagi, bertemu dengan papi dan maminya.