sorry

“biu,” apo memanggil biu yang sedang celingukan mencari keberadaan ketiga sahabatnya itu.

kemarin malam mereka memang sudah membuat janji untuk makan disini sekaligus mengobrol tentang masalah yang sedang dialami keempatnya. terhitung sudah tiga minggu lamanya mereka tidak berinteraksi di group yang sama.

biu tersenyum saat melihat lambaian tangan apo. disana sudah terlihat asa dan us yang menunduk, mungkin masih marah ya sama gue? pikir biu.

“hai sorry ya kalau telat—“ ucapan biu terhenti, bukannya sapaan malah pelukan lah yang dirasakan oleh biu saat sampai di meja ketiganya.

biu menoleh kesampingnya, terlihat us yang sudah menangis di bahunya, membuat genangan bekas air mata di kemeja berwarna biru milik biu. dia pun menepuk punggung us seolah olah berkata, “gak apa apa us jangan nangis.”

“kenapa nangis sih?” biu bertanya. dia menjauhkan us dari pelukannya. terlihat banyak genangan air mata di pipi gembilnya, juga bibirnya yang mencebik.

asa yang sedaritadi duduk juga berdiri dan ikut memeluk biu seperti yang us lakukan. “i’m sorry bi.”

biu tersenyum, “hey listen, gue udah maafin kalian dari awal. maaf ya kalau gue buat kalian kaget, gue bukan sebaik yang kalian kira…” lirihnya.

asa dan us yang mendengar itu langsung mengeratkan pelukannya kepada biu. yang mana hal tersebut membuat apo terkekeh, setidaknya satu persatu masalah sudah berlalu.

“enggak kemarin perkataan gue udah parah banget, maaf ya gue baru sadarnya lama kalau kata kata kayak gitu gak bagus buat diucapin. kalo lo mau marah sama gue marah aja biu. gausah temenin gue juga gak apa apa,” kata us penuh sesal.

dengan cepat biu menggelengkan kepalanya.

“emang gue marah awalnya. gue kesel sama lo berdua. gue marah sama keadaan gue yang harus kayak jual diri gini. gue marah sama bunda, tante, sama bapak. kayak, bisa gak sih tinggalin gue sendiri. gue mau nangis dan nyalahin dunia yang udah kejam sama gue,” ucap biu. namun kemudian ia tersenyum dan mengusap punggung keduanya.

“tapi gue inget masih punya kalian bertiga. temen yang selalu ada pas gue butuh awal masuk kuliah, temen yang selalu gue sayang sampai kapan pun, temen yang udah gue cintain kayak gue cintain diri gue sendiri.”

“jadi jangan ngomong buat gue jauhin kalian lagi ya, gue sayang banget sama lo semua.”

apo tersenyum, ia langsung menerjang ketiganya dan masuk ke dalam pelukan tersebut.

asik apo, asa, us, biu around the world!