Setelah lama akhirnya bertemu
“Nak Wooseok, kenalin ini Jinhyuk yang ikut olimpiade juga tapi berbeda mata pelajaran.”
Wooseok tersenyum, “Hai Jinhyuk, semoga nanti menang ya.”
“Makasih.”
Wooseok menatapnya bingung, ah mungkin jinhyuk bukan orang yang suka mengobrol... padahal kan Wooseok masih ingin berbincang banyak.
2 Jam sudah pelatihan Olimpiade dilaksanakan, baik Jinhyuk maupun Wooseok sudah berkemas untuk pulang. Wooseok melihat jam tangannya, pukul 6 sore artinya hanya tinggal 30 menit lagi kelas bimbelnya dimulai. Wooseok sedikit berlari kecil meninggalkan kelas yang masih agak ramai, tidak sadar bahwa ia meninggalkan airpodsnya di meja.
“Dasar ceroboh.”
***
“Aduh capek banget,” keluhnya ketika ia sudah sampai di dalam kelas. Sejin disampingnya menatap bingung, “Kenapa seok?”
Wooseok tersenyum lebar, lalu mengeluarkan buku bukunya dari tas khusus bimbel.
“Habis lari, aku kira telat masuk kelas ternyata gurunya belum dateng.”
Sejin mengangguk paham. Wooseok memang begitu, ingin semuanya sempurna. Kadang ia kasihan melihat Wooseok yang tertekan akan kehidupannya, jarang bersosialisasi, hidup dengan jadwal yang sudah diberikan orangtuanya.
“Sejin, lihat Airpods aku gak?” tanya Wooseok. Bibirnya sengaja dimajukan tanda sedang kesal.
“Ketinggalan kali di mobil? atau di sekolah?” jawab Sejin seadanya.
“Yaudah deh aku beli lagi aja nanti pulang darisini, kira kira diizinin gak ya? mumpung besok libur kan ya, masa gak boleh sama mami...”
Kadang juga Sejin merasa pusing berteman dengan Wooseok, saking memiliki harta yang banyak ia membuat semuanya begitu mudah. Padahal kan bisa dicari aja...