satu hari bersama om biu <3
⚠️ kissing scene
bau kopi menyeruak saat bible membuka pintu rumahnya. rumah baru bergaya modern tropis yang ia beli setelah berpisah dengan mantannya 2 tahun lalu. rumah yang lebih hidup dibandingkan rumah lamanya.
bible memang mengizinkan biu mempunyai akses untuk memasuki rumah ini dengan bebas. toh dalam waktu yang dekat mereka akan menikah dan membangun keluarga baru seperti impian bible dahulu.
“ayah pulang, bau apa ini di jam 11 malam?” teriak bible dari arah pintu depan. membuat yim yang masih tertawa di sudut ruang tamu langsung berlari memeluk bible dengan erat. dibelakangnya terlihat juga boss yang berjalan kearah mereka
“ayah kangen,” pipi yim yang agak tembam langsung dicubit dengan pelan oleh bible. yim langsung merengut dan merengek manja ke ayahnya.
seingat bible mereka bertemu terakhir 6 bulan lalu setelah natal dan ulang tahunnya, sehabis itu segala interaksinya dibatasi oleh papi mereka. terkadang juga bible bingung untuk apa hubungan dengan anaknya harus dibatasi oleh mantan suaminya itu. toh tidak pernah sekalipun ia berpikir akan merebut boss dan yim dari pelukannya.
“yim rambutnya baru kayak gini, ayah suka? yim ikutin rambut lama ayah...” anaknya yang paling kecil ia peluk. bible langsung bisa mencium aroma strawberry khas salon langganan milik biu. pacarnya itu memang suka menghabiskan waktu untuk merawat diri dengan dalih, “nanti kan aku tambah cakep, mas lebih cinta!” padahal mau seperti apa penampilannya, bible tetap cinta.
diujung ruangan terlihat juga pacarnya yang sedang berdiri dengan cardigan biru kebesaran miliknya, tersenyum sambil mendekap kedua tangan di dada. biu tersenyum lebar melihat interaksi tersebut. ia tidak pernah melihat interaksi ketiganya seperti ini, mas bible—pacarnya berubah menjadi sosok ayah yang hangat terhadap anak-anaknya.
ah, rasanya bible merasa lelaki paling beruntung saat bisa membawa biu kedekapannya. walaupun umur keduanya berbeda 5 tahun, dengan kepribadian yang sangat berbeda bahkan dengan hobi yang berbeda. keduanya mampu bertahan hingga 1 tahun lamanya.
bisa dibilang menemukan biu adalah anugerah, biu datang saat dirinya sedang terpuruk.
waktu itu pekerjaan yang ada di kantornya sedang menggunung, ditambah ia harus bolak-balik mengurus perceraiannya, hal tersebut membuat dirinya berpikir, “untuk apa gue hidup kalau hidup gue aja kayak gini terus? anak-anak aja gak boleh ketemu gue, apa gue harusnya mati aja?”
namun pikiran itu langsung hilang begitu saja saat melihat lelaki dengan badan yang lebih mungil. tangan lentiknya menyentuh tuts demi tuts piano dengan lincah. hal tersebut membuat anak-anak yang ada di taman langsung berjingkrang riang dan bertepuk tangan dengan heboh. kebahagiaan tercipta dengan sederhana dan biu lah yang membuat kebahagiaan itu terjadi.
“ayah, kok bengong. kakak lagi cerita juga habis kalahin om biu main ps!” protes putranya yang paling besar. bible hanya terkekeh dan meminta maaf kepada boss yang masih cemberut.
tangannya yang besar menangkup wajah sang anak dan mencium dahinya sebentar sebelum berpindah kearah yim dan melakukan hal yang sama seperti perlakuannya ke boss.
“ayah bersihin badan dulu ya kakak adek, tapi sebelum nonton bareng kayak kak boss bilang. bisakan ayah pinjem om biunya sebentar?”
“anak-anak aku udah mulai akrab sama kamu ya?” tanya bible, tangannya bertengger di pinggang ramping si manis. yang ditanya hanya terkekeh pelan sambil melepaskan dasi biru dongker yang masih terikat rapih membelit kemeja bible. tubuhnya dibawa mendekat, lalu dengan gerakan cepat pipinya ditangkup untuk dibawa mendongak keatas.
“hey,i love you,” lalu dengan gerakan cepat bible menyatukan bibir keduanya. biu merasa melayang ketika tangan besar itu mulai menggendong tubuhnya seolah-olah hanya membawa kapas. tangannya dikalungkan agar tidak jatuh di leher yang lebih mendominasi disini. keduanya terengah dan terkekeh sebentar sebelum menyatukan bibirnya lagi lebih liar.
biu mengerang, bible memiliki tenaga yang luar biasa hebatnya. ia bisa merasakan pahitnya kopi dan rasa rokok yang tidak asing. ciuman itu terhenti kala biu mendorong bible, pasokan oksigennya sudah habis.
“you don't have to tell. i already know mas,” dahi dan hidung biu dikecup pelan. ternyata begini ya dicintai sama orang yang tepat?
pintu kamar bible diketuk dengan kencang. sahutan amarah dari anak-anaknya terdengar, “ayah! bawa om biunya lama banget sih! kita kan masih mau main!”
biu tersenyum, lalu sedikit berjinjit sebelum mengecup pipi bible dan berbisik, “kayaknya anak-anak kamu bakal akrab sama aku duluan mas.”
mereka sudah berada diruangan yang sengaja bible buat sebagai theater rumah, ruangan ini berisikan sofa panjang yang bisa dibuat menjadi sofa bed, televisi besar yang sekarang menampilkan tulisan netflix dan juga ada rak snack diujung ruangan.
biu berada diposisi tengah dan sedang dipeluk boss dan juga yim. keempatnya baru menyelesaikan satu film horror yang direkomendasikan vlogger di youtube.
“kak bo mau bobo? matanya udah setengah watt gitu, eh adek juga ya?” tanya biu yang langsung dibalas okeh anggukan dari keduanya.
“tidur berempat disini aja, boleh kan yah?”
bible menoleh ke biu, lelaki itu hanya tersenyum dan menganggukan kepalanya sedikit tanda memperbolehkan tubuhnya akan dimonopoli dan dipeluk erat oleh kedua anak remaja tersebut.
“boleh, good night jagoan ayah. have a nice dreams.”
lampu yang tadi menyalah dibuat padam, dan ada lampu ruangan yang dinyalahkan oleh bible. keempatnya tidur dengan perasaan cinta juga hangat, seolah mereka memang sebuah keluarga kecil yang bahagia.