pergi sepulang sekolah

biu berdiri di depan gerbang sekolahnya, masih banyak orang yang berlalu lalang yang membuat biu agak berdiri di pinggir— dekat pagar samping.

dirinya tidak sadar menjadi perhatian beberapa kakak kelas yang melintas. biu memang bisa dikatakan salah satu murid yang terkenal karena prestasi juga fisiknya.

biu putih, bersih, wajahnya gemas, dan paling terpenting dirinya sangat humble dengan semuanya.

tidak sekali atau dua kali dalam satu bulan biu akan mendapatkan pernyataan cinta, entah dari kakak kelas atau teman satu angkatannya.

“heh cil belum pulang?” sapa nodt yang berdiri di samping biu sambil memegang es cekek.

biu yang fokus ke hpnya langsung menengok kesamping, “hei nodt, iya lagi nunggu bible. yang lain mana? tumben ga sama na sama yang lain?”

nodt mengangguk, temannya ternyata sudah balikan. “biasalah, na kan sibuk bentar lagi osn. job sama bas paling lagi berantem dulu di kelas, kayak gak tau mereka aja.”

gantian biu yang mengangguk. tidak lama setelah itu, motor bible yang lumayan berisik muncul dari arah jalan raya.

semburat rona merah di pipinya muncul, bible tampan sekarang. melebihi semua anak yang ada di sekolahnya.

motor itu berhenti di depan biu dan nodt yang masih melongok, mereka ini masih kelas 1 sma loh? bisa-bisanya sudah memakai motor seperti ini?

bible membuka helmnya dan menyapa nodt.

“nodt duluan ya,” biu melambaikan tangannya dan bible juga ikut tersenyum. keduanya kini sudah pergi meninggalkan nodt yang masih melongok.

gila pacar biu sekaya itu ya ternyata?

***

“bible ah jangan ambil makanan aku terus!” rajuk biu.

sekarang keduanya tengah berada di salah satu mall besar dekat dengan daerah rumah bible.

“tuh pipi makin gembul kalo habisin semuanya,” goda bible yang mana langsung dibalas cubitan biu yang keras.

“aw aw sakit sayang.”

wajah biu memerah, walau sering dipanggil “sayang” oleh bible, tapi tetap rasanya asing dan menggelitik di perutnya.

tangan bible menarik biu ke salah satu toko barang high-end, bible ingat tempo hari pacarnya sering mentweet salah satu barang dari toko tersebut.

mangkanya ia inisiatif akan membelikan tanpa bertanya terlebih dahulu kepada biu. istilahnya peka sebelum diminta.

ya walaupun pasti pacarnya yang gemas ini tidak akan secara gamblang meminta.

“bible ngapain sih? ini kan mahal-mahal!” bisik biu, sepertinya ia lupa. kekasihnya bisa saja membeli keseluruhan mall ini jika ia mau.

bible tidak mengubris, ia memanggil salah satu karyawan dan meminta tolong mencarikan barang yang biu inginkan dari lama.

selang beberapa saat, satu tas berwarna hitam kecil sudah ada di genggaman bible.

“coba kamu cobain, kemarin aku habis liat ini. kayaknya cocok sama kamu by?”

biu yang melihat tas idamannya langsung melotot, ia tau ini mahal dan bible bisa membelinya, tapi tetap saja rasanya tidak enak.

“ah enggak mau bible, udah ayo keluar aja kita.” rengek biu.

bible menghela nafas dan tetap berakhir ia berdiri di kasir dan menyelesaikan pembayaran tas dengan harga fantastik itu.

biu yang melihat kekasihnya sedang membelikan tas kesukaannya langsung menunduk.

“yuk sayang,” panggil bible, tangannya yang kiri menggenggam tangan biu dan berjalan keluar toko.

“kamu lihat tweet aku kan pasti, bib anggep aja semua di tweet aku ngelantur gak usah beliin ginian buat aku…”

“tweet apa? aku kemarin emang lagi liat website mereka aja, terus liat model ini yang gambarin kamu banget. diterima ya sayang?”

biu cemberut, “jangan diulangin lagi cukup sekali oke?”

akhirnya biu setuju, “kamu mau pulau juga aku beliin kok sayang.”

“BIB!!!”