L-O-V-E

sambil denger ini ya https://open.spotify.com/track/4IvrGNwH5FTSux4DNntAiA?si=3qLA8aRGSqmswiknKPrzlA&context=spotify%3Asearch%3Al-o-


biu bersenandung kecil hingga tidak sadar bahwa ada sosok yang berdiri di belakangnya sedang menatap tubuh kecilnya yang berlenggok kesana kemari.

“ada yang seneng banget nih kayaknya aku pulang?” tanya sosok dibelakangnya itu. biu sedikit terlonjak kaget, bible memeluk tubuhnya dan mencium scent glade milik biu dalam dalam.

biu tersenyum dan melanjutkan kegiatannya yang sedang menata pasta di piring, “masa gak seneng udah satu minggu gak pulang?”

bible tau itu bukan jawaban melainkan sindiran untuk dirinya yang masih mementingkan pekerjaan dibandingkan biu. namun bagaimana lagi, perusahaan bible masih jauh dalam kata sukses. masih membutuhkan kerja ekstra sana sini demi kelangsungan hidup pekerjanya yang lain.

“pipi kamu loh kurusan bie, kamu gak mamam mamam ya?” tanya biu sambil menangkup pipi bible yang menirus. baru ditinggal satu minggu kondisi bible sudah kurus seperti ini, bagaimana kalau ditinggalkan selama sebulan?

bukannya menjawab bible malah mendaratkan banyak kecupan pada pipi, dahi, dan terakhir berhenti di hidung.

“aaa aku kangen banget sama kamu stop marah marah ya candy, ayo kita makan dulu,” bible menjepit pipi gembul milik biu hingga bibirnya maju berapa senti. bible yang gemas langsung mencium beberapa kali dan langsung mengambil piring yang sudah ditata biu tadi.

biu hanya menggeleng bienya tidak pernah berubah.

“jadi kamu udah gak bakal ke kota sebelah lagi kan? aku gak mau ditinggal kamu terus biee,” rengek biu saat keduanya tengah menyantap makan malam mereka.

keduanya sudah menjalani kehidupan pernikahan satu tahun lamanya, banyak orang yang berekspektasi bahwa mereka akan mempunyai anak dalam waktu dekat. namun tuhan belum berkehendak, segala usaha sudah bible dan biu lakukan namun nihil. belum ada berita bahagia itu muncul.

sebenarnya baik bible maupun biu santai menghadapinya, toh mereka masih bisa menikmati masa berdua selama pernikahan ini berlangsung. namun yang terlampau heboh adalah mami dan ibun. keduanya berkombinasi menjadi orang yang bible dan biu hindari, karena akan selalu muncul pertanyaan, “biu udah isi belum?”

“enggak dong sayang, aku disini sampai kamu puas.”

“ih kamu nganggur gitu bie?” pertanyaan dari biu membuat bible mengernyit, “kan katanya aku gak boleh jauh jauh.”

biu berkedip beberapa kali, “ya kamu kerja setiap hari juga gak apa-apa yang penting kantornya deket.”

“yah diusir nih ceritanya, aku harus kerja setiap hari?”

biu memutar matanya, “ya pikir aja gitu loh bie nanti uang kita habis hayo, kamu mau bayar art gimana?”

((maaf aja biu, kalian ini sampai 7 turunan juga tetep kaya))

bible mendengus, ia meraih piring kosong biu dan ditumpuk dengan miliknya. tangannya mengambil ponsel dan menyalahkan lagu L-O-V-E yang disambungkan ke speaker ruang tengah penthouse mereka berdua.

penthouse yang dibeli saat bible dan biu membutuhkan privasi, di rumah mereka seperti diawasi oleh yang lain jadi tidak bisa berbuat sebebas sekarang.

biu bingung saat tubuhnya dibawa kegendongan milik bible. pinggangnya diangkat keatas meja makan mereka, “mau nari gak sama aku? biar gak sedih lagi.”

“heh emang kamu bisa nari? terakhir kamu nari kamu injek kaki aku terus!”

bible mencium tangan biu, mengecup dengan sayang. “maafin mami ya yang suka asal ngomong sampe kamu sedih. nanti kita usaha lagi oke?”

biu sebenarnya tidak apa, namun melihat rawut wajah bible yang agak kecewa membuat biu ingin menangis. air mata sudah menggenang di pelupuk matanya.

“sayang, maafin aku ya belum bisa kasih yang terbaik buat kamu,” ucap bible yang memeluk tubuh biu yang masih bergetar karena menangis.

bible sedih mendengar tangisan biu yang begitu pilu, ia sakit ketika mendengar permintamaafan biu yang bilang ia mungkin saja tidak bisa mengandung anak.

“hust apasih jangan ngomong gitu, gak bakal aku ninggalin kamu. apapun alasannya aku bakal sama kamu, bahkan kalau kita dilahirin kembali aku udah reauest sama tuhan mau dipasangin dama kamu.”

biu tertawa ditengah kegiatan menangisnya, “bener ya? janji?” jari kelingkingnya disodorkan ke depan wajah bible.

“janji sayangku, candyku, suamiku yang gemes banget ini.” kelingking mereka bertautan.

bible berjanji tidak akan membuat biu sedih, mangkanya dengan tiba-tiba tangan biu ditarik menuju ruang tengah.

in love is all that i can give it to you

alunan musik yang berputar membuat suasana ruangan ini semakin intim. bible memeluk pinggang biu dan mengajaknya menari sesuai irama. gelak tawa biu mulai lagi terdengar saat beberapa kali bible menginjak kakinya.

“kan udah aku bilang jangan nari ngeyel sih!”

“ayo muter muter sayang ntar aku tangkep,” ucap bible memberi instruksi dan benar saja biu dibawa berputar-putar dan terakhir dibawa memeluk bible.

“sayang, aku sayang banget sama kamu sampe rasanya gak mau pisah.” bible mengecup dan menggigit pelan leher hingga scent glade milik biu. ia bisa menghirup pheromone miliknya dengan biu yang sudah tercampur disana.

“aku juga, aku gak mau pisah. hidup selanjutnya mending aku gak usah hidup kalau bukan sama kamu. pokoknya gak mau kalau bukan sama kamu.”