Kamu Kadonya
fourth memang baru mengenal gemini belum terlalu lama, mungkin satu bulan yang lalu? tapi ia tau kapan saatnya ia bergerak untuk memenangkan hati pria berzodiak yang sama dengan namanya tersebut.
alamat sudah ditangannya, hasil menanyakan ke beberapa teman dekat gemini, karena ia ingat saat tahun baru gemini menggelar pesta besar-besaran di rumahnya.
sebelum berangkat fourth sempatkan untuk membeli satu buah cake berukuran kecil. ja meminta dibungkus serapih mungkin dan ditambahkan ornamen seperti pita dan segala macamnya.
pukul lima lebih dua puluh fourth sudah sampai komplek dimana rumah gemini berada. fourth meneguk ludahnya kasar, rumah-rumah di komplek perumahan ini sangat besar dan terasa mengintimidasi. sebenarnya perumahan dimana ia tinggal juga banyak rumah mewah tapi rasanya memiliki aura yang berbeda dengan komplek ini.
“mau cari siapa dek?” tanya satpam yang berjaga di depan komplek. fourth menjawab dengan cepat, “keluarga thiticharoenrak pak.”
“oh temannya gemini ya?” fourth mengangguk, kebetulan hari ini ia membawa mobil dari kosnya, jadi tidak terlalu sulit dengan barang-barang yang ia bawa.
fourth akhirnya dipersilahkan masuk dengan meninggalkan kartu identitas miliknya. ia akhirnya memarkirkan mobilnya di sebuah rumah berwarna putih yang sangat megah, di garasinya juga terparkir beberapa mobil yang ia yakini itu milik gemini semua— karena beberapa kali fourth diantar jemput di kosan miliknya.
setelah memarkirkan mobilnya fourth berjalan memencet bel yang terpasang di samping kotak surat. beberapa menit menunggu, ada wanita yang sudah agak tua berlari dari dalam rumah dan membuka pagar yang tinggi itu.
“fourth ya? den gemini tadi udah pesen katanya bukain aja kalo temennya datang.” wanita itu berucap dengan ramah setelah mempersilahkan fourth untuk masuk.
“iya bi, gemininya ada dimana ya?” tanya fourth setelah melangkah sampai teras. “tadi sih bibi liat dia di kamarnya, kasian si aden ibu sama bapak pergi keluar kota padahal dia lagi ulang tahun.” kalimat terakhir diucapkan sang bibi dengan pelan.
fourth tersenyum kecil, “oke aku keatas ya bi.”
fourth melangkah menyusuri tangga yang melingkar menuju lantai dua, kata bibi kamar gemini ada tepat disebelah balkon yang ada di rumah itu.
sebelum masuk ke kamar yang dituju fourth buru-buru membuka cake dan memasang lilin lilin kecil yang akan ditiup nanti.
tok tok tok
pintu dibuka tidak lama setelah fourth mengetuk, “happy birthday gemi!” ucap fourth dengan nada ceria. yang sedang ulang tahun terkikik, baru kali ini ulang tahun sangat menyenangkan bagi dirinya.
gemini terlahir menjadi anak tunggal dari pasangan alpha. gemini bergelimang harta tapi tidak dengan kasih sayang. kedua orangtua lelaki itu sangat keras mendidiknya, sejak kecil ia sudah dibebani oleh banyak ekspektasi orang sekitar, mulai dari keluarga terdekat hingga masyarakat. maklum saja kedua orangtua gemini memiliki jabatan penting di clan terbesar di negeri ini.
gemini tidak pernah dibahagiakan, ia yang harus membahagiakan orang-orang.
“kok ngelamun? ayo make a wish dulu!” tapi sekarang ia bahagia, omega kecil di depannya ini membawa kebahagiaan yang baru baginya.
“tuhan aku mau sebahagia ini terus, terimakasih udah kirimin dia buat aku hari ini.”
setelah berdoa gemini meniup lilin yang menyalah. ia tersenyum lebar, “makasih ya fourth.”
keduanya kini sudah duduk di sofa kamar gemini. kue yang tadi berada di tangan fourth sudah berpindah ke meja kecil yang ada di kamar ini.
mata gemini melihat pita yang menjuntai dari kemasan kue yang tadi fourth bawa. ia menarik tali pita tersebut, “fourth coba liat kesini.”
fourth mendongak, pipinya ditangkup, tali pita tadi diikatkan oleh gemini di poni milik fourth.
“makasih kadonya ya fourth.” wajah fourth memerah, rambutnya diacak-acak masih lengkap dengan pita biru yang bertengger di atas kepalanya.