Honest
“Wooseok aku pengen kita ngobrol.”
Suasana tegang hadir diantara keduanya, bahkan suara televisi sempat tidak terdengar lagi karena yang lebih tinggi mematikannya. Menyisahkan keheningan diantara mereka berdua.
“Dari kemarin kamu berubah, ada apa?” tangannya dibawa untuk menangkup tangan yang lebih lembut milik suaminya. Wooseok menggeleng ragu, dan tersenyum setelahnya, “Aku kecapean, udah itu aja.”
Tetep gak mau ngaku seok?
“Gara gara Miya? Aku lihat twitter gembokan kamu maaf, tapi bener aku gak ada apa apa sama dia Seok...”
Mata Wooseok melebar, terkejut. Lalu setelahnya malah ia menangis keras. Buru buru Jinhyuk menenangkan dengan cara memeluk juga mengusap lembut kepalanya.
“Tadi aku sudah kasih penjelasan ke dia, jangan curiga lagi ya sama aku?”
“Wooseok aku gak mau kita marahan dan punya kesalahpahaman kayak gini. Besok kalau ada apa apa bilang aja langsung ke aku ya? Kita udah janji loh saling jujur diawal kita punya hubungan.” Jinhyuk berhenti ia membawa wajahnya berhadapan langsung dengan wajah Wooseok yang sangat kacau, banyak air mata juga matanya agak memerah.
“Hubungan kita awalnya memang kesalahan. Kesalahan aku juga kamu di masa lalu gak usah diinget lagi ya? Sekarang kita rubah kesalahan itu jadi kesenangan. Aku, kamu, dan Joel harus hidup bahagia sampai aku sukses ya.”
“Jinhyuk, aku salah banget gak kasih tau kamu tentang beberapa hari ini. Jinhyuk...” ia merengek, menangis semakin kencang di depan suaminya yang malah tersenyum dan mencium pipi dan hidungnya.
“Sebentar lagi, pelangi kita datang.”