EPISODE 1 — MAU KAN KAMU NIKAH?
fourth tidak tau bahwa acara berpergian keluarganya yang mendadak ini (menurutnya) ternyata sudah terencana sejak awal.
tadi sepulang papanya dari kantor, ia berkata akan mengajak bunda dan dirinya untuk makan malam di sebuah tempat yang menurut fourth cukup mewah di daerah sana. tanpa berpikir lagi, langsung fourth iyakan dengan semangat. kapan lagi kan akan makan malam mewah?
tapi ia salah, makan malam itu bukan sekedar makan malam biasa. malam ini ia dikenalkan oleh seorang lelaki yang umurnya sepantaran, ia tinggi, tampan, seperti anak baik-baik.
gemini namanya, nama yang cukup aneh. buat apa zodiak yang terkenal memberikan kesan buruk itu malah dijadikan nama?
“oalah ganteng ya anakmu jeng sekarang, dulu kayaknya pertama ketemu dia masih segini. eh sekarang bahkan lebih tinggi dari fourth.” basa-basi yang dilakukan oleh bunda fourth itu memanjang, sampai di titik fourth muak mendengar kata ekspansi bisnis dan bekerja sama membuat anakan perusahaan yang baru.
gemini, lelaki itu terlihat menimpali, sesekali juga ia terkekeh saat mendengar candaan yang dilontarkan oleh papa fourth.
sedangkan dirinya hanya mengaduk soup yang menjadi makanan pembuka di malam ini. fourth memang tidak berbakat dan tidak mau ikut campur di bidang yang ditekuni oleh keluarga besarnya ini. omongan dari a-z yang sedang menjadi topik utama pembicaraan pun, ia tidak paham sama sekali.
tetapi seketika topik itu berubah, saat semua orang sadar bahwa kedua anak remaja itu sedang bertatapan satu sama lain.
“fourth, bunda gak tau kapan bisa hidup terus disini sama kamu…” lirih bunda.
kemudian bunda pun melanjutkan lagi, “bunda mau kamu hidup sama orang yang tepat, yang bisa bunda percaya disini. maaf ya sayang, mungkin bunda sama papa mendadak kasih taunya ke kamu tentang hal ini. mau kan kamu nikah sama gemini?”
fourth melirik sekilas kearah gemini, ia tenang seperti air di danau. tatapannya sangat dalam hingga membuat bulu kuduk merinding seketika, tetapi fourth tidak bisa mengartikan tatapan itu, senenarnya ia benci dengan segala hal gila ini atau tidak?
fourth menatap semua orang yang ada disana, meja bundar ini menjadi saksi bagaimana fourth seperti di sidang setelah melakukan kejahatan yang tidak bisa diampuni.
“iya mau… lagipula aku gak bisa kan untuk nolak?” suaranya mengecil, ia menunduk. sorak bahagia keluar dari mulut bunda, papa, mami dan papi.
tetapi kemana suara gemini?
fourth mendongak, ia langsung melihat kearah gemini, lelaki itu sedang tersenyum manis kearahnya.
baru ingin bertanya tetapi tiba-tiba, ada tangan yang mengusap kepalan tangannya dari bawah taplak meja. tangan itu besar dan hangat, “terimakasih.”
satu-satunya kalimat yang terlontar dari gemini kepada fourth saat itu.
sejujurnya fourth bukanlah orang yang akan canggung jika bertemu dengan orang baru, ia biasanya langsung melontarkan candaan nyeleneh yang bisa membuat lawan bicaranya tertawa.
tetapi kali ini berbeda, ia hanya menatap gemini sesekali dan seterusnya hanya melihat pemanandangan malam ibukota dari jendela. tadi pun gemini sempat memberikan bunga mawar merah yang masih segar, fourth hanya menggenggam bucket bunga itu dengan erat.
“fourth,” panggilan dari gemini sontak membuat fourth menatap lurus ke depan.
lelaki itu sedang menopang pipi dengan satu tangannya, seolah sedaritadi ia hanya memandang fourth seorang.
“ya?” gugup, fourth menatap balik kearah gemini.
“let’s discuss about the things we had earlier.” suara gemini tegas namun tetap ada kesan lembut yang membuat fourth merasa disayangi.
gemini menghela nafas dan tersenyum, “fourth, aku juga sama kayak kamu. takut. aku gak peduli tentang cemoohan orang. tapi aku takut malah bikin kamu gak nyaman di hubungan kita yang kayak gini.”
“dari sisi manapun menikah dibawah umur duapuluh tahun tidak disaranin, karena aku sendiri belum bisa dikatakan dalam keadaan financial stable dan emotional stable. aku cuman mahasiswa biasa yang lagi nempuh pendidikan di semester tiga.”
fourth tidak tau sama sekali arah omongan ini mau dibawa kemana, ia hanya mengangguk tetapi tidak tau arah.
tangan fourth di genggam lagi, “fourth, i really want to make this work. aku tau ini pemikiran kayak naif banget, but i really believe, once you’re marriage there isn’t button to brings you back again. i personally, want to know you more than this. aku mau dengar pendapatmu boleh?”
fourth kelu ia tidak bisa menjawab. walau gemini menunggu beberapa saat pun lidahnya masih kelu.
“it’s okay kalau kamu gak bisa jawab. jangan dipaksain fourth, aku cuman mau dengar pendapat dari kamu—”
“i also want this work, i want to know you more too. disini bukan kamu aja yang berpikir kayak gitu gemini, aku juga. aku– minta maaf ya karena daritadi diam. aku bingung harus mulai darimana semuanya, ini kayak mendadak. kamu, perjodohan ini, tanggal pernikahan nanti. aku gak tau harus mulai darimana…”
“should we start again?”
“okay, i’ll go first. hi fourth, aku gemini. kebetulan zodiak ku juga gemini, but the things you should know i never been in any relationship before.”
“hi gemi, is it i allowed to calls you that? aku fourth, cuman cowok pengangguran yang lagi nikmatin masa gap year sambil belajar buat masuk kuliah tahun ini. and i don’t do well with relationships too, so it’s okay, we can learn together tho.”
senyuman mengembang dari keduanya, mereka berceloteh mengenai segala hal, bahkan hingga tempat makan yang mereka singgahi akan tutup.
fourth juga melupakan janjinya kepada ford.