cokelat panas dan permen
bible yang sedang menonton televisi di ruang tamu bisa merasakan wangi permen manis disekitarnya. benar saja biu yang entah darimana datangnya langsung duduk dan bersandar di bahu bible.
“kok kamu kebangun?” tanya bible refleks. pasalnya tadi jam delapan malam biu sudah menguap dan berpamitan tidur dengan semuanya.
biu yang masih sedikit mengantuk masih mengusakan kepalanya di bahu bible, “gak tau tiba-tiba kebangun pas lihat masih jam setengah 12. kamu sendiri kenapa belum bobo?”
“kayaknya jetlag, kamu mau cokelat panas? aku seduhin.”
biu mengangguk, “mau bikin bareng aja.”
mereka akhirnya berdiri sebelahan di depan counter dapur yang berisikan alat pemanas air dan sekaleng cokelat bubuk yang dibeli oleh mami bible tadi sore.
setelah beberapa menit berkutat di dapur, dua gelas cokelat panas sudah tersedia di meja tengah ruang tamu—tempat tadi bible menonton televisi yang mungkin sekarang tambah biu yang setia menemani bible.
“hihi cokelatnya enak masa. beda sama yang ada di rumahku,” mata biu berbinar sambil meneguk cokelat itu beberapa kali. rasa manis dan pahit cokelat itu merupakan campuran yang sangat pas menurut omega tersebut. biu juga mengabadikannya dan langsung membagikan di akun sosial media miliknya.
“iya kan, mami selalu beli cokelat ini setiap pulang dari sini.”
“bible yang dibilang mami sama papi kamu tadi sore. kamu kepikiran gak sih?”
“yang aku bakal nikah sama kamu selesai lulus kuliah?”
“iya, kamu emang gak masalah?” bible sedikit mengernyitkan dahinya. maksud biu apa?
“masalah dimana? aku kan udah kenal kamu dari kecil, lagipula kalau kita ngelawan pasti tetap bakal nikah kan?”
“kamu kan punya banyak crush bibs, kamu gak mau ngejar dulu gitu? siapa tau bakal batal kan.”
“loh aku waktu itu kan pernah bilang, gak mau sama yang lain. kamu anggep aku gak serius ya?”
“loh kamu waktu itu beneran?!” biu terkejut dan langsung memukul lengan bible yang daritadi ia sandari.
“aku sakit hati loh bi…”
“ihhhhh aku minta maaf, aku kira kamu emang mau godain aku aja,” ucap biu dengan rasa bersalahnya. bible memasang wajah sedihnya.
jadi selama ini ia dianggap hanya lelucon buat biu? bisa-bisanya?!
biu menekan pipi bible beberapa kali, ingin mendapatkan atensi darinya. “jangan marah aku beneran gak tau. mangkanya kamu jangan bercanda sama ngegombal terus!”
“iya emang omega selalu benar, alpha selalu salah.”
“ih bible mah, jangan marah nanti aku nangis ngadu ke mami loh.” biu merengek sambil memeluk bible dari samping.
bible menghela nafasnya dan mengusak rambut biu yang lebat itu hingga berantakan, “iya gak marah, asal jangan kayak gitu lagi. aku tuh serius mau coba suka sama kamu, candy.”
“hih bible jangan suka tiba-tiba gitu! terus apa-apaan candy?”
“wangi pheromone kamu, aku panggil gitu boleh? your smell sweet like candy just now.”