biu ulang tahun ke 17

pesta makan malam keluarga yang sudah diadakan oleh ayah biu terpaksa dibatalkan. alasannya karena suasana hati biu yang buruk sejak pagi tadi. putra bungsu keluarga ini pun sejak selesai makan siang sudah mengurung diri di kamarnya.

kamar biu yang dominan berwarna biru itupun dalam keadaan berantakan, karena daritadi si pemilik kamar sengaja mengacak-ngacak kasurnya yang sudah ditata rapih tadi pagi.

“aaa sebel, bible jahat!” teriaknya sambil menghentak-hentakan kakinya kesal di kasur.

boneka beruang pemberian bible tahun lalu menjadi sasaran empuk untuk dipukuli biu. beberapa kali juga boneka itu terlihat berada di lantai namun langsung diambil kembali oleh biu.

“hiks bible lupain aku gara-gara udah dapet temen baru kan miko? hueeee.”

suara rengekan dan tangisan terdengar nyaring di ruangan, membuat beberapa maid yang sedang berlalu lalang di depan pintu hanya bisa tersenyum miris. biu yang sedang mode begini akan susah ditenangkan jadi biasanya mereka hanya mendiaminya. bahkan ibunnya sekalipun tidak bisa menenangkannya.

tok tok tok

suara ketukan pintu membuat biu mendelik sebal, ia tidak mau diganggu, bisa ngerti sedikit gak sih?

akhirnya pintu dibuka, terlihat disana ada sosok alpha muda yang sedaritadi menjadi objek kekesalan biu.

satu tangan bible memegang kue ulang tahun dengan berhias lilin diatasnya, sedangkan tangan lainnya menutup dan mengunci pintu itu dengan mudahnya.

happy birthday to my candy, happy birthday to you…”

air mata biu lalu turun lagi, kali ini tangisannya lebih kencang dibanding yang tadi. “eh eh kok nangis sih biu,” bible yang mulanya ingin tertawa sekarang panik mendengar tangisan omega kecilnya.

“k-kamu jahat, lu-pain ultahku hueeee,” tangannya yang tenggelam di sweater tidurnya dibawa mengusap air mata yang menggenang di pelupuk matanya.

no, kata siapa aku lupain ultah kamu? i wanna be the lastest person who celebrates your birthday, candy. aku rasa ini lebih special dibanding yang pertama kan?”

bible menaruh kue itu di meja samping kasur. ia lalu duduk berhadapan dengan biu, bible tersenyum lalu mengusak rambut omeganya dengan sayang. dia menyandarkan dahinya ke dahi biu, tangannya membingkai kepala biu.

“jangan nangis lagi sayang. masa pacarnya dateng nangis gini sih, lagian kan aku udah disini.”

wajah biu memerah, ia ingat perkataan bible tempo hari katanya mereka akan segera menjadi pacar jika biu sudah berumur 17 tahun. “hihh apa sih emang aku udah terima kamu?!”

“loh emang gak mau?”

bible menarik biu perlahan ke pelukannya, menyelimuti tubuh kecil biu dengan kehangatan. “hngg, mau…”

bible terkekeh, ia lalu mengecup-ngecup pipi tembam biu dengan banyak kecupan.

“s-sayang stop hih.”

“apa coba ulangin?”

“sayang, bible sayang.”