biu benar memakai liptint sebelum berangkat sekolah. mengingat hari ini hari terakhir mereka sekolah sebelum memasuki bangku sekolah menengah akhir.

jam sudah menunjukkan angka delapan dan terlihat sudah banyak mobil mewah yang berlalu lalang di sekolahnya.

biu turun dari mobilnya, hari ini ia memakai crop hoodie dengan celana dari seragam olahraganya. wajahnya berseri suasana hatinya sedang baik hari ini. bibirnya mencetak senyuman lebar saat menyapa orang-orang yang ia kenal.

“hoi tumben amat kayak gini penampilannya,” ucap apo sambil merangkul bahu sahabatnya.

“jelek ya?”

“mana ada, cakep banget gini. gue naksir lu deh bi.”

“gak mau kamu kan playboy, beneran ya aku jadi cakepan?” tanya biu penasaran.

apo mengangguk dengan semangat. biu memang sudah memiliki paras yang sempurna. kulitnya yang putih, pipinya yang menggembul saat sedang makan, dan proporsi tubuhnya yang ideal.

mereka akhirnya berpisah di depan kelas biu. biu menarik nafasnya dulu sebelum membuka pintu kelas dan melihat reaksi dari teman temannya.

cklek

job yang sedang berbicara dengan bas langsung menoleh dan tertawa heboh.

“biu ih menor banget dah tumben lu!”

beberapa dari mereka juga membenarkan uacapan job dan ikut tertawa bersama.

“biu kalau pakai liptint dikit aja nanti kemerahan kayak gitu.”

itu us, dia menghampiri biu dan menepuk pundaknya pelan.

“o-oh gitu ya? ini kemenoran ya?” biu bergetar ia ingin menangis segera di kamarnya.

“iya hapus gih nanti ketauan madam sarah.”

biu tidak bisa menahan air matanya untuk tidak turun. akhirnya ia keluar dari kelas dan berpapasan dengan bible yang ternyata daritadi sudah berdiri di depan pintu kelasnya.

“biu?”

“aku mau pulang, tolong bilangin ya sama madam sarah.” ucap biu dan ia berlari di koridor menuju parkiran sekolahnya.

“kenapa kalian ngomong gitu ke biu?”

job yang masih tertawa langsung dipukul oleh bas. bible sedang marah, pheromone miliknya tidak bisa dikontrol membuat beberapa anak yang sudah mengetahui secondary gender mereka langsung menutup hidung, termasuk us. bahkan beberapa alpha lain langsung bertekuk lutut, sangking kuatnya pheromone milik bible.

“bible pheromone kamu tolong redain.”

bible menatap us dengan sinis, “kenapa ngomong itu terlalu menor ke biuku? kamu takut kalah saing ya? nyesel aku pernah bilang suka sama kamu.”