bible main sama temen-temen biu
bible terkejut saat mobil mewahnya memasuki mall yang dibilang oleh biu. ko perth juga tidak kalah terkejutnya, bahkan ia hampir membelokkan mobilnya kearah lain karena takut tuan mudanya akan terkena musibah di tempat ini (ini lebay).
bible menegak ludahnya sedikit, “biu ini bener tempatnya?” dia sudah pasrah apabila jawaban ‘iya’ keluar dari pacarnya.
biu mengangguk berbeda dengan reaksi bible, ia tersenyum lebar dan berucap dengan nada menggebu-gebu bahwa mall ini cocok untuk kantung pelajar.
mobil mereka berhenti di tempat drop off, biu keluar terlebih dahulu. sebelum keluar ko perth dan bible sudah saling bertatap-tatapan. ko perth akhirnya membuka suara, “tuan muda apa sebaiknya tidak cari mall lain saja?”
“biu seneng, aku juga seneng. udah lah koko tunggu dibawah aja. nanti aku telfon kalau gak kuat.”
bible pun turun dan langsung menghampiri biu yang sudah membuat gestur tangan memanggil. terlihat juga teman-teman biu yang sudah menunggu mereka di lobby.
biu mengambil tangan bible dan menggandengnya kearah teman-temannya.
saat masuk pemandangannya membuat bible semakin takut, apa mall ini tidak apa apa didatangi? apa mall ini aman? kenapa gak ada wangi ciri khas mall sih?
tapi selama ada biu disampingnya, pasti semua akan aman-aman saja.
“biu,” panggil bas. bible menatap teman-teman biu satu persatu, hanya bas yang masih bible ingat.
“hai! kenalin ini pacarku bible,” kenal biu dengan senyumnya yang lebar. bible di belakangnya hanya tersenyum canggung dan menggaruk rambutnya pelan.
“bible ini temen-temen biu yang sering diceritain, ini nodt, terus job, na, sama bas!”
saat biu menunjuk mereka satu persatu, bible bisa melihat kilatan tidak suka dari mereka.
“hai, i’m bible. salam kenal semua,” yang lain hanya mengangguk dan langsung memfokuskan diri mereka ke biu.
biu ditarik oleh bas, job, dan nodt. bible hanya menatap kekasihnya yang sudah dibawa dan dirangkul dari belakang. ia menghela nafas, gak boleh cemburu itu cuman temennya biu.
“udah lama deket sama biu?” tiba tiba salah satu dari mereka yang bible ketahui namanya na, jalan disampingnya.
“ya, dari kelas 1 sd juga udah kenal. tapi baru deket banget kelas 3 sampai 5. habis itu pacaran,” jelas bible.
“wow lama ya, terus kenapa gak satu sekolah kayak kita? biu banyak yang naksir di sekolah loh.”
bible tertawa kecil, “nope, sudah didaftarkan dari awal pendaftaran gak mungkin batalin gitu aja dan milih sekolah lain. lagipula biu cuman sukanya sama gue. di gak suka sama yang lain.”
***
sepanjang hari itu bible hanya dibuat melongok dengan semua kegiatan yang mereka lakukan. dari mulai harga es krim yang hanya 7 ribu, ada pula sushi dengan harga murah, juga tempat bermain yang tidak kalah seru dengan tempat bermain di mall mewah yang sering bible kunjungi.
lagipula teman-teman biu tidak seburuk itu juga. tadi beberapa kali job memulai pembicaraan soal mobil yang waktu itu bible gunakan untuk menjemput biu. ternyata job juga suka automotive mungkin kapan-kapan ia akan mengajak job untuk meihat koleksi mobil milik keluarganya.
nodt dan bas juga tidak seburuk itu, mereka sesekali tertawa akibat tingkah laku bible yang menurut mereka polos. misalnya saat bible mengetahui bahwa total harga mereka makan hanya 150 ribu dan lain-lainnya.
tapi mungkin bible agak sangsi terhadap na, dia menilai bahwa dari semua teman biu na adalah musuhnya. walau terlihat baik, tapi bible mempunyai firasat bahwa cepat atau lambat dia akan mencoba merebut biu darinya.
“na kayaknya have a crush on you deh by,” bible membuka suara, biu yang sedang bersandar di bahu bible langsung melongok kearahnya.
“kenapa bible punya pikiran kayak gitu?”
“i don’t know, just my feelings. jangan terlalu deket ya, tetep kasih jarak.”
“biu cuman suka bible, gak bakal suka sama na juga. bible jangan khawatir ya.”
“i wish i could.”