berakhir di januari
matahari terbit dari ufuk timur, suara bising yang ditimbulkan oleh para burung yang bertengger di atap rumah terdengar merdu. sosok manis yang masih tertidur di atas ranjangnya, terganggu dengan suasana pagi ini. pagi cerah dengan awan yang tidak terlalu banyak. senyumnya mengembang walau mata cantiknya masih terpejam sempurna.
“pagi bible sayang, pagi semua, pagi dunia!” ucapnya dengan cengiran yang luar biasa lebarnya. kedua tangannya ia bawa ke ponsel yang masih tergeletak di nakas samping kasur.
yah mati, yaudah lah charge dulu.
setelah selesai mengisi daya batre ponselnya, biu berdiri, membereskan kasur juga memilih pakaian untuk bertemu bible, pujaan hati yang sudah menjalin kasih dengan dirinya hampir 10 tahun. tinggal menghitung hari selama 20 kali, dirinya akan resmi menjadi milik bible selamanya.
membayangkannya saja sudah membuat biu tersenyum lebar. pilihan bajunya tertuju kepada baju putih yang dipadukan dengan cardigan biru kesayangannya.
ia berlari kecil menuju dapur untuk membuat roti dengan selai cokelat lengkap dengan teh manis hangat untuk minumannya.
suara kucingnya yang terus mengeong terdengar, suara mino mendominasi di ruangan dapur yang begitu sunyi dan senyap. buru buru biu mengangkat mino keatas pangkuannya, mengambil snack khusus kucing yang terkhususkan untuk mino makan.
“enak? nanti aku beliin lagi ya sama bible. mino mau apa lagi? mau mainan?” tangannya mengusap kepala minonya dengan penuh sayang. biu ingat dirinya mengadopsi mino bersama bible sehabis pulang dari acara tunangan mereka berdua. Katanya, “buat si tersayang biar gak kesepian kalo aku gak bisa ketemu.”
pukul 9 pagi hari, biu sudah rapih menggunakan pakaian dan sudah berdandan. biu menyalahkan ponselnya, beratus-ratus notifikasi masuk menimbulkan getaran dan bunyi yang berisik. ada dari apo, us, bas, job, dan masih banyak yang lainnya. yang paling menonjol ada nama mami, papi, dan ta. dahinya mengernyit, bingung. kedua alisnya menyatu, bibirnya mencebik lucu.
“ada apa sih ini? nikah gue dipercepat ya?” belum lama ia berpikir seperti itu, bel apartmentnya berbunyi dengan keras, terkesan tergesa gesa, dan terlalu banyak dibunyikan. biu berlari membuka pintu, ia cukup terkejut dengan adanya apo yang sudah penuh dengan air mata. tubuhnya yang memang lebih kecil langsung dipeluk erat.
“po ada apa? lo putus sama kak mile, ya? heh, jawab...” tanya biu yang masih berada didekapan apo. tangannya ia bawa untuk mengusap, menenangkan sahabatnya.
“bi, bible udah gak ada.”
tawa biu terdengar dengan indah, beberapa air mata keluar karena menurutnya ini terlalu lucu untuk didengar.
“gue bener ini bi jangan ketawa, bible lu udah gak ada,” kata apo.
biu termenung sebentar, “gimana? gue baru kemarin malem chat anjir, hari ini mau pacaran malah. coba buktiin ke gue sekarang.”
setelah mengunci apartmentnya, biu dibawa apo langsung menuju rumah orangtua bible. baru sampai depan jalan untuk masuk, terdapat bendera kuning yang berjumlah cukup banyak. semakin masuk, biu bisa melihat banyak sekali karangan bunga juga banyak mobil yang terparkir di halaman kosong yang terdapat di depan rumah kekasihnya.
lamunannya buyar, ia tersadar kala tubuhnya direngkuh kembali oleh apo, dibawa masuk ke rumah bercat putih yang dipenuhi oleh banyak orang. ada saudara bible, ada juga teman temannya yang berdiri di depannya.
kakinya entah kenapa langsung lemas dengan tiba tiba, kepalanya agak berputar sedikit. biu berdiri tepat di pintu masuk, dirinya bisa melihat ada papa dan mamanya yang masih menangis di depan mami dan papi. ada juga ta yang masih berdoa disamping peti seseorang yang sudah terbaring kaku.
biu berontak dari dekapan apo, terduduk di hadapan sang kekasih yang hanya berbeda beberapa bulan dengannya. kekasih semasa smp sampai sekarang. biblenya yang akan menjadi suaminya dalam hitungan hari.
beberapa orang di rumah binle langsung menatap biu iba, mereka tidak bisa berbuat apapun, karena kuasa tuhan yang sudah memanggil hamba tersayangnya untuk berdiri di sampingnya, sang penguasa alam semesta.
biu menangis, baru kali ini ia melihat pemandangan yang sangat tidak pernah ia bayangkan. biu ingin marah dengan sang penguasa, marah membuat hidup sempurnanya hancur dalam beberapa kejapan.
ta merangkak kearah biu, memeluk calon kakak iparnya. mengingat kata kata abangnya beberapa bulan lalu, “ta, kalo abang gak ada terus kak biunya sedih, ta harus peluk sama tenangin kak biu ya? gimana pun kak biu kan calon kakak iparmu, juga orang yang paling abang sayang.”
“ta, kata masmu hik kemarin dia hhh mau peluk kakak...” rintihan kesedihan milik biu makin membuat suasana semakin suram. banyak teman mereka berdua yang datang untuk memeluk biu, mengucap kata kata penenang.
tanpa mereka sadari, sosok yang sedang mereka tangisi tersenyum dalam diam. ikut merengkuh tubuh biu tanpa terlihat oleh yang lain.
karena, bible akan selalu memeluk biu ketika sedang sedih.