Aftercare

hey wakie up, sleepyhead,” beberapa kecupan diberikan oleh bible tepat di hidung, bibir dan dahi biu. yang dikecup hanya bergumam, enggan untuk membuka matanya.

bible hanya terkekeh melihat biu yang semakin meringkuk seperti kucing. dia mengusap dan merapihkan rambut biu yang berantakan. tadi pagi-pagi sekali ia sudah sempat membersihkan tubuh biu yang lengket akibat pergumulan mereka kemarin.

“ayo bangun biu, udah siang,” ucap bible sambil mencubit pelan hidung biu. biu yang terganggu tidurnya, perlahan membuka mata. objek pertama yang ia lihat adalah bible yang memakai baju polos hitam tersenyum dengan jarak yang dekat dengannya.

biu bergumam dan menyembunyikan wajahnya dibalik selimut yang masih membalut tubuhnya.

“aaa bible badanku masih remuk, gabisa bangun…” rengek biu.

jujur badannya kali ini sangat pegal, biasanya ia hanya butuh waktu beberapa jam untuk recover energy-nya. tetapi ini sudah hampir satu hari, energinya serasa masih terkuras habis.

biu bisa merasakan presensi bible yang menjauh entah untuk apa. tidak lama kemudian dia bisa merasakan tubuhnya yang ditegakkan dengan tiba-tiba. belum sempat protes kali ini ia bisa melihat jelas wajah bible tepat dihadapannya.

“good morning, sarapan dulu ya baru lanjut tidur lagi ya, bee.”

suara lembut bible membuat biu lemas. dia hanya mengangguk dan menunggu untuk disuapi oleh bible. terlihat sepiring roti panggang lengkap dengan selai didalamnya. biu mengunyah pelan dengan mata yang masih tertutup, dia masih mengantuk.

“kunyah dulu yang bener, nanti keselek bee…”

butuh waktu sepuluh menit bagi bible menyuapi biu yang sarapan dengan ogah-ogahan. bible mengambil tissue basah dan mengelap sekitar mulut biu, terdapat remahan bekas roti dan susu.

“mau bobo lagi… ngantuk,” biu bersandar kearah bible dengan tangan yang mengalung ke lehermya. bible mengangguk, “iya tidur lagi ya, kayak bayi banget sih wangi minyak telon.”

biu tertawa pelan, “padahal kemarin malem udah buat bayi, masa paginya aku yang jadi bayi.”

bible mendorong biu lagi untuk tidur, dia mengambil tempat disamping biu dan mulai menepuk-nepuk pantat biu seperti bayi.

“masih sakit gak? tadi pagi udah aku sempet pakein salep,” biu mendongak dan tersenyum, “oh pantes tadi kayak ada yang masuk-masuk, enggak udah gak sakit. lagian lebay banget, cuman gitu aja.”

bible mengeratkan pelukannya, “hebat banget sih bayi, bisa gemes sama jadi cowok kuat dalam satu waktu.”

biu senang, senang dengan segala pujian yang diucapkan oleh bible.

“hehe puji lagi sampe aku bobo,” bible tertawa. ia mengangguk menyanggupi.

sepanjang pagi itu kamar dengan ukuran studio hanya terisi dengan suara tawa milik biu yang menanggapi segala pujian dari bible.